Surat Al Kahfi atau disebut dengan Ahlu Al Kahfi atau Ashhab Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 110 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini pun dalam ahli tafsir dinamakan dengan surat Ashhab Al Kahfi karena mereka (beberapa pemuda) kala itu ditimpa musibah yang sangat besar yakni musibah fitnah agama.
Berikut bacaan Surat Al Kahfi
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ
وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya
bengkok.
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ
وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ
اَجْرًا حَسَنًاۙ
sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar
gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan
mendapat balasan yang baik,
مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
mereka kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya.
وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
Dan untuk memperingatkan kepada orang
yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.”
مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ
كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
Mereka sama sekali tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya
kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu)
kebohongan belaka.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ
يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Maka barangkali engkau (Muhammad) akan
mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya
mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا
لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa
yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah
di antaranya yang terbaik perbuatannya.
وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
Dan Kami benar-benar akan menjadikan
(pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا
مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
Apakah engkau mengira bahwa orang yang
mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran)
Kami yang menakjubkan?
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ
اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu
berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat
kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam
urusan kami.”
فَضَرَبْنَا عَلٰٓى اٰذَانِهِمْ فِى الْكَهْفِ سِنِيْنَ عَدَدًاۙ
Maka Kami tutup telinga mereka di dalam
gua itu, selama beberapa tahun.
ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى لِمَا
لَبِثُوْٓا اَمَدًا
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar
Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam
menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ
فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ
Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah
mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman
kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَامُوْا فَقَالُوْا
رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلٰهًا
لَّقَدْ قُلْنَآ اِذًا شَطَطًا
Dan Kami teguhkan hati mereka ketika
mereka berdiri lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi;
kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian,
tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”
هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةًۗ
لَوْلَا يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطٰنٍۢ بَيِّنٍۗ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ
افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۗ
Mereka itu kaum kami yang telah
menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan
alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
وَاِذِ اعْتَزَلْتُمُوْهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ
فَأْوٗٓا اِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ
وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِّنْ اَمْرِكُمْ مِّرْفَقًا
Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan
apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam
gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan
menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ
ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ
فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ
الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
Dan engkau akan melihat matahari ketika
terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu
terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat
yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat
petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan
seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖوَّنُقَلِّبُهُمْ
ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖوَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ
بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا
وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Dan engkau mengira mereka itu tidak
tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke
kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua.
Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan (diri)
dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.
وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ
قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ
يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ
بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى
طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ
بِكُمْ اَحَدًا
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka,
agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata,
“Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di
sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhanmu lebih
mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di
antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia
lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu
untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali
menceritakan halmu kepada siapa pun.
اِنَّهُمْ اِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوْكُمْ اَوْ
يُعِيْدُوْكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوْٓا اِذًا اَبَدًا
Sesungguhnya jika mereka dapat
mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau
memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak
akan beruntung selama-lamanya.”
وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ
اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ
بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ
اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ
عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا
Dan demikian (pula) Kami perlihatkan
(manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa
(kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih
tentang urusan mereka, maka mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas
(gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang yang
berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah
ibadah di atasnya.”
سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ وَيَقُوْلُوْنَ
خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ
وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا
يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا
ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan,
”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain)
mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,”
sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah
mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah
(Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui
(bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad)
berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau
menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan
terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”
اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا
نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
kecuali (dengan mengatakan), “Insya
Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah,
“Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih
dekat (kebenarannya) daripada ini.”
وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ
وَازْدَادُوْا تِسْعًا
Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga
ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَسْمِعْۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّۗ
وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖٓ اَحَدًا
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui
berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di
langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam
pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan
Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
وَاتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَۗ لَا
مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۗ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا
Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang
diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat
mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat
berlindung selain kepada-Nya.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ
تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ
عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
Dan bersabarlah engkau (Muhammad)
bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti
keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ
وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ
بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ
يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran
itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia
beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya
Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung
mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti
besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk
dan tempat istirahat yang paling jelek.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا
نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًاۚ
Sungguh, mereka yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang
yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ
الْاَنْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّيَلْبَسُوْنَ
ثِيَابًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِىِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى
الْاَرَاۤىِٕكِۗ نِعْمَ الثَّوَابُۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
Mereka itulah yang memperoleh Surga
‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi
hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan
sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.
(Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah.
۞ وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَحَدِهِمَا
جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَابٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا
زَرْعًاۗ
Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah
perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah
kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di
antara keduanya (kebun itu) Kami buatkan ladang.
كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ
شَيْـًٔاۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙ
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya,
dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu
Kami alirkan sungai,
وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ
اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا
dan dia memiliki kekayaan besar, maka
dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia,
“Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.”
وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ قَالَ مَآ
اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖٓ اَبَدًاۙ
Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap
merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira
kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,
وَّمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةً وَّلَىِٕنْ رُّدِدْتُّ
اِلٰى رَبِّيْ لَاَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا
dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan
datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.”
قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ
خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ
Kawannya (yang beriman) berkata
kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan)
yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?
لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ
اَحَدًا
Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah
Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.
وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ
لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا
وَّوَلَدًاۚ
Dan mengapa ketika engkau memasuki
kebunmu tidak mengucapkan ”Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas
kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan
(pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih
sedikit daripadamu.
فَعَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ
وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَقًاۙ
Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan
memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia
mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah
yang licin,
اَوْ يُصْبِحَ مَاۤؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ طَلَبًا
atau airnya menjadi surut ke dalam
tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.”
وَاُحِيْطَ بِثَمَرِهٖ فَاَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلٰى مَآ
اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَا وَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ
لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا
Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu
dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa
yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama
penyangganya (para-para) lalu dia berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku tidak
mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.”
وَلَمْ تَكُنْ لَّهٗ فِئَةٌ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
وَمَا كَانَ مُنْتَصِرًاۗ
Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan
pun yang dapat menolongnya selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela
dirinya.
هُنَالِكَ الْوَلَايَةُ لِلّٰهِ الْحَقِّۗ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا
وَّخَيْرٌ عُقْبًا
Di sana, pertolongan itu hanya dari
Allah Yang Mahabenar. Dialah (pemberi) pahala terbaik dan (pemberi) balasan
terbaik
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ
اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ
هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
Dan buatkanlah untuk mereka (manusia)
perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari
langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan)
itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.
اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ
وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا
Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْاَرْضَ بَارِزَةًۙ
وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ اَحَدًاۚ
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami
perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami
kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari
mereka.
وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّاۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا
خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖبَلْ زَعَمْتُمْ اَلَّنْ نَّجْعَلَ لَكُمْ
مَّوْعِدًا
Dan mereka akan dibawa ke hadapan
Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada
Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu
menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk
memenuhi) perjanjian.”
وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا
فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ
صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا
حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
Dan diletakkanlah kitab (catatan amal),
lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang
(tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah
ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat
semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis).
Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun.
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا
اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ
اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ
عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman
kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud
kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah
Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin
selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai
pengganti (Allah) bagi orang yang zalim.
۞ مَآ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَا
خَلْقَ اَنْفُسِهِمْۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا
Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan
anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula)
penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan
itu sebagai penolong.
وَيَوْمَ يَقُوْلُ نَادُوْا شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ
فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَّوْبِقًا
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Dia
berfirman, “Panggillah olehmu sekutu-sekutu-Ku yang kamu anggap itu.” Mereka lalu
memanggilnya, tetapi mereka (sekutu-sekutu) tidak membalas (seruan) mereka dan
Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).
وَرَاَ الْمُجْرِمُوْنَ النَّارَ فَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ
مُّوَاقِعُوْهَا وَلَمْ يَجِدُوْا عَنْهَا مَصْرِفًا
Dan orang yang berdosa melihat neraka,
lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak
menemukan tempat berpaling darinya.
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ
مَثَلٍۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan
berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam
perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ اَنْ يُّؤْمِنُوْٓا اِذْ جَاۤءَهُمُ
الْهُدٰى وَيَسْتَغْفِرُوْا رَبَّهُمْ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ
الْاَوَّلِيْنَ اَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلًا
Dan tidak ada (sesuatu pun) yang
menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka
dan memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya
hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu atau datangnya azab
atas mereka dengan nyata.
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ
وَمُنْذِرِيْنَۚ وَيُجَادِلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوْا
بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَمَآ اُنْذِرُوْا هُزُوًا
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul
melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan; tetapi orang
yang kafir membantah dengan (cara) yang batil agar dengan demikian mereka dapat
melenyapkan yang hak (kebenaran), dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa
yang diperingatkan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ
عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ
اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ
اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada
orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling
darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh,
Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak)
memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun
engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan
mendapat petunjuk untuk selama-lamanya.
وَرَبُّكَ الْغَفُوْرُ ذُو الرَّحْمَةِۗ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ بِمَا
كَسَبُوْا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَۗ بَلْ لَّهُمْ مَّوْعِدٌ لَّنْ يَّجِدُوْا
مِنْ دُوْنِهٖ مَوْىِٕلًا
Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki
kasih sayang. Jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu
Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu
(untuk mendapat siksa) yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung
dari-Nya.
وَتِلْكَ الْقُرٰٓى اَهْلَكْنٰهُمْ لَمَّا ظَلَمُوْا وَجَعَلْنَا
لِمَهْلِكِهِمْ مَّوْعِدًا
Dan (penduduk) negeri itu telah Kami
binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu
bagi kebinasaan mereka.
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ
مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata
kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke
pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.”
فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا
فَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا
Maka ketika mereka sampai ke pertemuan
dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya
ke laut itu.
فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰىهُ اٰتِنَا غَدَاۤءَنَاۖ لَقَدْ
لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا
Maka ketika mereka telah melewati
(tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, “Bawalah kemari makanan kita;
sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.”
قَالَ اَرَاَيْتَ اِذْ اَوَيْنَآ اِلَى الصَّخْرَةِ فَاِنِّيْ
نَسِيْتُ الْحُوْتَۖ وَمَآ اَنْسٰىنِيْهُ اِلَّا الشَّيْطٰنُ اَنْ اَذْكُرَهٗۚ
وَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ عَجَبًا
Dia (pembantunya) menjawab, “Tahukah
engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa
(menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk
mengingatnya kecuali setan, dan (ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan
cara yang aneh sekali.”
قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا
قَصَصًاۙ
Dia (Musa) berkata, “Itulah (tempat)
yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ
عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا
Lalu mereka berdua bertemu dengan
seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat
kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi
Kami.
قَالَ لَهٗ مُوسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ
مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku
mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah
diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”
قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak
akan sanggup sabar bersamaku.
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar
atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal
itu?”
قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ
اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا
Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan
engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan
apa pun.”
قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ
حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku,
maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku
menerangkannya kepadamu.”
فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَاۗ
قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا اِمْرًا
Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika
keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa
engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?”
Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar.
قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
Dia berkata, “Bukankah sudah aku
katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”
قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ
اَمْرِيْ عُسْرًا
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau
menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu
kesulitan dalam urusanku.”
فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ
اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُكْرًا
Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika
keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa)
berkata, “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh
orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.”
۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ
صَبْرًا
Dia berkata, “Bukankah sudah kukatakan
kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”
قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ
قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا
Dia (Musa) berkata, “Jika aku bertanya
kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan
aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan
dariku.”
فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ
ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا
جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ
عَلَيْهِ اَجْرًا
Maka keduanya berjalan; hingga ketika
keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh
penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu),
lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau
dapat meminta imbalan untuk itu.”
قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ
بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا
Dia berkata, “Inilah perpisahan antara
aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang
engkau tidak mampu sabar terhadapnya.
اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى
الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ
كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا
Adapun perahu itu adalah milik orang
miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka
ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu.
وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ
اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ
Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua
orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang
tuanya kepada kesesatan dan kekafiran.
فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ
زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا
Kemudian kami menghendaki, sekiranya
Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik
kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).
وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى
الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا
ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا
رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا
لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ
. Dan adapun dinding rumah itu adalah milik
dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka
berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya
sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari
Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan
perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنْ ذِى الْقَرْنَيْنِۗ قُلْ سَاَتْلُوْا
عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًا ۗ
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.”
اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الْاَرْضِ وَاٰتَيْنٰهُ مِنْ كُلِّ
شَيْءٍ سَبَبًا ۙ
Sungguh, Kami telah memberi kedudukan
kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai)
segala sesuatu,
فَاَتْبَعَ سَبَبًا
maka dia pun menempuh suatu jalan.
حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِيْ
عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَّوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ەۗ قُلْنَا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ
اِمَّآ اَنْ تُعَذِّبَ وَاِمَّآ اَنْ تَتَّخِذَ فِيْهِمْ حُسْنًا
Hingga ketika dia telah sampai di tempat
matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang
berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami
berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan
(mengajak beriman) kepada mereka.”
قَالَ اَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ
اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَابًا نُّكْرًا
Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa
berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada
Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras.
وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً
ۨالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا ۗ
Adapun orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan,
dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”
ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang
lain).
حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلٰى
قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرًا ۙ
Hingga ketika dia sampai di tempat
terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu
kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari)
itu,
كَذٰلِكَۗ وَقَدْ اَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا
demikianlah, dan sesungguhnya Kami
mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain).
ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang
lain lagi).
حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمَا
قَوْمًاۙ لَّا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ قَوْلًا
Hingga ketika dia sampai di antara dua
gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak
memahami pembicaraan.
قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ
مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Mereka berkata, “Wahai Zulkarnain!
Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka
bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang
antara kami dan mereka?”
قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ
بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا ۙ
Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang
telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka
bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang
antara kamu dan mereka.
اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ
الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ
اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ۗ
Berilah aku potongan-potongan besi!”
Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika
(besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku
tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”
فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ
نَقْبًا
Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak
dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya.
قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْۚ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ
رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّاۤءَۚ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا ۗ
Dia (Zulkarnain) berkata, “(Dinding) ini
adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan
menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar.”
۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ
وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًا ۙ
Dan pada hari itu Kami biarkan mereka
(Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila)
sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.
وَّعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَىِٕذٍ لِّلْكٰفِرِيْنَ عَرْضًا ۙ
Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam
dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,
ۨالَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ
وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا
(yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam
keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku,
dan mereka tidak sanggup mendengar.
اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ
مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَ ۗاِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ
نُزُلًا
Maka apakah orang kafir menyangka bahwa
mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh,
Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang
kafir.
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا ۗ
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu
Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?”
اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ
يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ
وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
وَزْنًا
Mereka itu adalah orang yang mengingkari
ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka
sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal)
mereka pada hari Kiamat.
ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا
اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا
Demikianlah, balasan mereka itu neraka
Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan
rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ
جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا ۙ
Sungguh, orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat
tinggal,
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا
mereka kekal di dalamnya, mereka tidak
ingin pindah dari sana.
قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ
الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ
مَدَدًا
Katakanlah (Muhammad), “Seandainya
lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti
habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ
اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ
فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Semoga Istikomah
Ya betul